Jumat, 01 November 2013

[Flashfiction] Berubah

Sudah dari tadi keningku berpeluh, musim kemarau kali ini menurutku musim kemarau terpanas sepanjang hidupku, meskipun begitu musim kemarau kali ini juga merupakan kenangan terindah. Alisya, kekasih yang sangat aku cintai itu bisa menghabiskan waktu-waktunya hanya bersamaku, lelaki yang juga –kuharap– dicintainya.
“Dilangit pasti sedang bocor. Kuyakin.” Ujarku memulai percakapanku dengan Alisya di sebuah taman belakang sekolah.
“Ah, masa’? Kalau pun bocor, harusnya hari ini hujan.” Ujar Alisya sembari menaruh kepalanya di lenganku.
“Iya, buktinya kamu jatuh dari langit.” Godaku.
“Ah, Evan. Kautak pernah berubah. Selalu saja menggodaku.” Jawabnya dengan wajah yang tersipu.
Keesokan harinya sepulang sekolah hujan turun sangat deras. Rupanya kemarau sudah habis. Kali ini aku tak melihat Alisya di kelasnya. Apakah Alisya sakit? Ah, tidak, itu dia sedang menunggu hujan reda.
“Alisya.” Teriakku dari jauh.
Bukannya mendekatiku, Alisya malah pergi menghindar dan mengirimkanku pesan singkat.
“Jangan temui aku lagi. Kita putus. Kemarau sudah habis.” Ujar Alisya dalam pesan singkatnya.

Aku heran, apa yang membuat Alisya berubah? Kemarau sudah habis? Apa hubungannya? Diam-diam kubuntuti ia dari belakang. Rupanya ia menuju pantai yang letaknya tak jauh dari sekolah. Ia berdiri dipinggir danau dan …


berubah menjadi putri duyung.