Selasa, 26 Februari 2013

Adera -- Terlambat


Andai saja waktu itu tak ku tunda
Tuk ungkapkan isi hati kepadanya
Mungkin dia jadi milikku, bahagiakan hariku
Oh tetapi kenyataan tak begitu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Di saat ku mencoba merajut kata
Dan berharap semua jadi sempurna
Tiba-tiba ada yang lain yang mencuri hatinya
Hilang sudah kesempatanku dengannya

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi

Cukup sudah kesalahan kali ini
Jangan sampai semua terulang kembali
Keraguan dalam hatiku harus ku buang jauh
Bila ingin mendapatkan yang terbaik

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi

Pengalaman pahit yang ku jadikan pelajaran
Dalam hidup yang tak akan terlupakan (terlupakan)
Oh jangan menunda sesuatu untuk dikerjakan
Jangan tunda jangan tunda

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi
Akan ku coba lagi

Senin, 25 Februari 2013

Puisi Untuk KPPI


Puisi yang saya bagikan di sini adalah puisi yang saya kirimkan ke Komunitas Pecinta Puisi Indonesia. Semoga berkenan memberi komentar agar tulisan yang saya buat semakin hari semakin bagus untuk dibaca. Terima Kasih. :)
Belenggu
Karya: Fenny Mustika Sari
Sering aku bertanya
Pada hatiku sendiri
Kapan aku pertama kali jatuh hati kepadamu?
Bahwa sosok cerdas dan tampang menarikmu…
Ya…
Tapi sungguh aneh
Aku memikirkan bagaimana bisa rasa cemburu itu menjajahku
Bahkan sering membelenggu begitu kuat
Bukankah kita bermula dari sosok yang tak saling kenal? 
Kenangan
Karya: Fenny Mustika Sari
Kau buatku terus menanti
Rasa cinta yang tak pasti
Kau suruhku tuk terus meniti
Rasa cinta tertusuk belati

Aku selalu berharap menjadi orang yang engkau rindukan
Engkau impikan dan engkau dambakan
Namun apa?
Diriku kau tinggalkan 
Saudaraku
Karya: Fenny Mustika Sari
Sungguh harum tubuhmu tak lagi dapat kucium
Hangat tubuhmu tak lagi di dekapku
Aku tetap mencintaimu seperti dulu
Dalam bait ratapmu, Saudaraku
Sungguh Aku mencintaimu
 Tuhan
Karya: Fenny Mustika Sari
Pada bingkai rahasia Tuhan yang sampai kini tak kuketahui
Aku tak berani meraba mimpi
Pada sesat hidupku nanti
Mencoba mencari arti hidup ini
Ah, biarlah aku begini
Tanpa sesal yang begitu berarti
Hidup bagai sebuah belati
Hidup atau mati?
Ya Allah, adakah habis hidayahmu detik nanti?
 Dingin
Karya: Fenny Mustika Sari
Dipayungi teduhnya langit malam bertabur bintang
Kau dekap aku dalam kehangatan rasa aman
“Tenanglah, aku kan menjagamu sampai nanti”
Terus kau berujar demikian tanpa jemu
Namun hujan tetap saja basahi kita
Hingga tertutup pula jalan pikiranmu
Kau dekap dingin tubuhku
Seolah tak biarkan dingin malam menusuk kulitku
Namun kumohon kau cepatlah sadar
Sayangku…
Aku kini telah tiada