Sabtu, 25 Januari 2014

Jika Cinta



Akhir-akhir ini aku lagi senang sekali mendengar lagu terbarunya artis yang karirnya semakin lama semakin melonjak, siapa lagi kalau bukan pria ganteng asli Bandung ini yaitu Raffi Ahmad. Untuk meningkatkan kualitasnya sebagai (calon) penyanyi profesional maka ia mengeluarkan single terbaru yang berjudul bukan Rama Shita. Berikut ini lirik dari lagu tersebut:

Bukan Rama Sinta

oleh: Raffi Ahmad

Baru kusadari

Perjalanan kisah cinta setiap kali
Saling menyakiti

Tidakkah terpikir
Betapa gelapnya hati ini
Bila slalu terulang kembali

Kau yang khianatiku
Ku yang kukhianatimu
Baiknya kita akhiri semua

Aku bukan Rama kau bukan Sinta
Kita diciptakan sangat berbeda

Tidakkah kau pikir
Betapa gelapnya hati ini
Bila s'lalu terulang kembali

Kau yang khianatiku
Ku yang kukhianatimu
Baiknya kita akhiri semua

Aku bukan Rama kau bukan Sinta
Kita diciptakan sangat berbeda
Aku bukan Rama kau bukan Sinta
Kita diciptakan tak saling cinta

Tidakkah kau sadari
Apa yang tlah terjadi

Kau dan aku terluka

Alasanku mengapa jadi hobby sekali mendengar lagu ini karena pas sekali dengan yang aku rasakan sekarang. Kemarin adalah tepat satu minggu aku masuk lagi ke komunitas jomlo Indonesia, hestek #JomloIndonesia. Yupz, satu minggu yang lalu aku putus lagi. Sedih ya? Enggak sih biasa aja. Eh, tapi aku sempat buat tulisan sedikit sebagai wanita yang sensitif aku juga punya perasaan, punya hati, jangan samakan dengan pisau belati. #Hallah

Entah ini disebutnya apa, puisi boleh, curhatan gak penting juga boleh. Enggak usah disimak, ya!

Jika Cinta
Karya: Fenny Mustika Sari


Mencintai orang yang salah itu biasa
Namanya juga lagi belajar
DI dalam hidup kita tidak pernah bisa
Menghitung perencanaan cinta secara pas

Memang benar
Rasa sayang seseorang justru lebih besar untuk orang yang tak bisa ia milki
Aku pun begitu

Aku memaafkan tapi tak akan melupakan
Diriku yang kau bilang tak bisa gantikan posisinya dihatimu
Katamu rasa sayangmu padanya lebih besar dari pada rasa sayangmu padaku
Lalu aku bisa berbuat apa?
Lalu apa maksudmu nyatakan cinta itu
Berkali-kali?
Hingga aku sedikit muak mendengarnya
Apa maumu?

Jika cinta adalah keberanian
Mengapa kita harus merasa ketakutan?
Seolah-olah hubungan kita hina dipandang orang

Jika cinta adalah kekuatan
Mengapa kita harus merasa lemah?
Seolah-olah semua orang akan menghujat kita

Jika cinta adalah rumah
Mengapa kita harus menginap di tempat lain?
Seolah-olah rumah kita tak cukup aman untuk ditempati saat hujan

Jika cinta adalah kepastian
Mengapa kita harus berpura-pura bahagia?
Seolah-olah dengan kepura-puraan itulah kita akan hidup pada tahap aman

Jika cinta adalah murnian
Mengapa kita harus merasa keruh?
Seolah-olah kita tidak bisa melihat apa-apa lagi

Jika cinta adalah kesetiaan
Mengapa kita harus berkhianat?
Seolah-olah dengan berkhianat kita akan merasa cukup bangga atas apa yang kita raih

Jika cinta adalah kekokohan
Mengapa kita hancur?
Seolah-olah dengan kehancuran kita bisa mencari yang lain

Di sini aku katakan, ikhlas aku melepasmu mengajar asa cita-cintamu. Baiklah di sini juga aku katakan yang sejujurnya padamu apa yang kurasakan selama satu minggu kita menjalin hubungan. Sebenarnya aku tak pernah mau membuka hatiku untukmu. Sejujurnya aku tak pernah... cinta padamu. Aku memang tak pernah cinta, itu sebabnya aku tak pernah mau masuk perlahan-lahan dalam kehidupanmu. Aku juga melarangmu untuk masuk dalam kehidupanku. Jika kaupunya perempuan yang lebih kau cintai selain aku, maka aku juga punya pria masa lalu yang sampai saat ini tak pernah bisa aku lupakan, yang kuharapkan lagi kehadirannya. Kita sama-sama mencintai orang lain. Lalu apa lagi yang mesti kita pertahankan? Jika setiap hari kita hanya merasakan ketakutan. Seolah-olah hubungan kita hina dipandang orang. Kutahu kaukesepian, Kawan. Makanya kaudekati aku agar aku jadi budak pelampiasanmu. Nyatanya aku tak bisa gantikan dia dan engkau pula tak bisa gantikan pria masa laluku. Kauberbeda dengannya. Pria masa laluku tak pernah berani menyentuhku. Berbeda dengan engkau. Ketahuilah Kawanku, kesakitanku dan kekecewaanku karena engkau memintaku untuk percaya tapi kaupula yang khianati itu. Meski bibirku berkata iya, tapi hatiku tak pernah mau, hatiku terus berontak dan memaksaku untuk tidak percaya padamu. Kini kuikhlaskan engkau pergi mengejar bayang-bayangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar